Majas Perbandingan

Dalam bahasa Indonesia, majas menjadi salah satu pembahasan yang tentunya tidak asing lagi. Sebab penggunaan majas selalu mewarnai di berbagai hal mulai dari bahasa komunikasi sehari-hari hingga sebuah karya sastra. Majas memang banyak digunakan untuk memperindah kalimat, untuk menekankan makna pada sebuah kalimat, untuk memuji, untuk berendah diri, dan lain sebagainya. Salah satu majas yang cukup banyak digunakan adalah majas perbandingan.

Table of Contents

Memahami Majas Perbandingan

Majas perbandingan merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata kiasan untuk menyatukan satu perbandingan. Dalam haini majas akan memberikan kesan imajinatif dan dapat mempengaruhi pembaca atau pendengar sehingga akan terkesan lebih hidup. Dalam penggunaannya, majas perbandingan biasanya akan digunakan ketika membuat karya-karya sastra seperti lagu, puisi, syair, dan lain sebagainya. Namun tak jarang juga penggunaan majas perbandingan dalam kehidupan sehari-hari seperti bahasa komunikasi, bahasa informasi, dan lainnya. Nah bagi Anda yang ingin lebih tau tentang majas, yuk kunjungi situs materibelajar dan dapatkan berbagai pengetahuan di dalamnya.

pxhere.com

Jenis-jenis Majas

Majas perbandingan merupakan majas yang dalam gaya bahasanya membandingkan sesuatu dengan kata kiasan. Majas perbandingan memiliki beberapa jenis yang diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Majas personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan dua benda mati sehingga seolah-olah benda tersebut menjadi hidup dan memiliki sifat layaknya manusia. contoh kalimat yang menggunakan majas personifikasi:

“Beberapa waktu yang lalu gunung merapi memuntahkan sisi perutnya”. Kalimat tersebut menggambarkan gunung merapi yang memuntahkan isi perut layaknya seorang manusia.

  1. Majas alegori

Majas alegori merupakan majas yang digunakan untuk mengungkapkan kata kiasan dengan membandigkan dua hal yang berbeda menjadi satu kesatuan yang terkait. Contoh kalimat yang menggunakan majas alegori adalah sebagai berikut:

“Hiduplah layaknya padi yang semakin merunduk ketika semakin berisi. Begitu juga manusia, hendaknya semakin merunduk ketika semakin berilmu”. Kalimat tersebut menunjukkan majas alagori karena membandingkan antara manusia dengan padi yang kemudian memiliki kesamaan yakni akan merunduk ketika semakin berisi.

  1. Majas metonimia

Majas metonimia merupakan majas perbandingan yang menyebut suatu benda dengan nama atau merk yang sejenis dengam benda yag diungkapkan. Contoh penggunaan kalimat dengan majas metonimia adalah sebagai berikut:

“Pak Purnomo pergi ke kantor dengan naik Yamaha”. Kata “yamaha” dalam kalimat tersebut sebenarnya merupakan sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sepeda motor yang dikendarai oleh pak Purnomo saat pergi ke kantor.

  1. Majas sinekdoke

Majas perbandingan sinekdoke merupakan majas perbandingan yang digunakan guna menyebutkan suatu bagian namun mewakili keseluruhan pada bagian tersebut, atau juga bisa menyebutkan seluruh bagian untuk mewakili satu bagian.

“Semua usaha yang telah dilakukan oleh Ardi termasuk menawarkan daganganya dari pintu ke pintu juga tak kunjung membuahkan hasil”. Kata “termasuk menawarkan dagangannya dari pintu ke pintu” sudah mewakili berbagai usaha Ardi lainnya dalam menawarkan barang dagangannya.

pxhere.com
  1. Majas simile

Majas perbandingan simile merupakan majas perbandingan yang membandingkan suatu hal dengan kata perumpamaan (seperti, misalnya, layaknya, bagaikan, dll). Adapun contoh kalimat dengan majas simile yaitu sebagai berikut:

“Kisah cinta Rama dan Dewi sangatlah romantis layaknya Romeo dan Juliet”. Kalimat tersebut membandingkan antara kisah cinta Rama dan Dewi dengan Romeo dan Julit dengan menggunakan kata perumpamaan “layaknya”.

  1. Majas litotes

Majas litotes adalah majas yang memiliki makna mengecilkan fakta. Tujuan dari penggunaan majas litotes biasanya adalah untuk merendahkan diri dengan lawan bicara. Nah berikut adalah contoh kalimat yang menggunakan majas litotes:

“Beginilah keadaan gubung saya yang cukup sederhana ini, semoga Anda nyaman tinggal disini”. Kalimat “gubung saya yang cukup sederhana” sebenarnya merendahkan atau mengecilkan fakta yang ada yang mana tujuannya adalah untuk merendahkan diri dari pengungkap.

  1. Majas alusio

Majas alusio merupakan majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk memberikan sugesti kesamaan antara orang, tempat, atau peristiwa. Contoh penggunaan majas alusio adalah sebagai berikut:

“Dari sekolah sepak bola ini, semoga suatu saat akan melahirkan banyak Maradona baru dengan segudang prestasinya”.

  1. Majas sinestesia

Majas perbandingan sinestesia adalah majas perbandingan yang digunakan untuk mempertukarkan antara dua indera yang berbeda. Adapun contoh kalimat yang menggunakan majas sinestesia adalah sebagai berikut:

“Senyum wanita itu terlihat sangat manis”. Dari kalimat tersebut terdapat kata “manis” yang bisa dirasakan oleh indera penghilat yang bertukar dengan indera perasa.

“Kata-katanya sungguh pedas”. Kata “pedas dalam kalimat tersebut dirasakan oleh indera pendengaran yang bertukar dengan indera perasa.

  1. Majas asosiasi

Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan antara satu hal dengan hal lain yang berbeda namun dianggap sama. Majas asosiasi memiliki ciri khas yakni penggunaanya yang pada umumnya membandingkan dengan menggunakan kata perumpamaan (bagai, laksana, bagaikan, seumpama, dan sebagainya). Contoh penggunaan majas asosiasi adalah sebagai berikut:

“Permasalahan ini sangat rumit bagaikan benang kusut”. Kata “benang kusut” menjadi dijadikan perbandingan dengan permasalahan yang mana keduanya memiliki sifat yang disamakan yakni sama-sama rumit.

  1. Majas metafora

Majas metafora merupakan majas yang membandingkan dua hal atau benda yang memiliki sifat hampir sama. Berikut adalah contohnya:

“Sampai jam segini si cantik itu belum juga datang, pantas saja cuacanya mendung”. Kata si cantik yang dibandinngkan dengan matahari.

Scroll to top